Menjadi  motor klub asalnya, PB SGS PLN, Taufik tampil sebanyak 5 kali  dipenyisihan, dan hanya kalah dari Andre Kurniawan Tedjono saat klubnya  menghadapi PB Djarum. Ia absen satu kali di penyisihan, hal ini terjadi  saat ia harus kembali ke Jakarta dan berangkat ke Batam untuk memenuhi  permintaan dari sponsor yang mengontraknya selama satu tahun.
“Acara ini mendadak, sedangkan saya sudah menandatangani  kontrak dengan pihak lain jauh-jauh hari sebelumnya. Jadi, ya saya harus  profesional dong, sudah resiko saya untuk kembali ke Jakarta, terus ke  Batam dan baru kembali ke Surabaya,” papar ayah dua anak tersebut.
Ia pun membawa musuh bebuyutan di lapangan, dan kawan  baiknya diluar lapangan, Lee Chong Wei untuk ikut memperkuat SGS PLN di  arena Djarum SBI. Hal ini pun tak sia-sia, mereka berhasil mencuri gelar  juara dari tangan PB Jaya Raya Suryanaga dengan unggul 3-2.
Taufik adalah salah satu putra terbaik dalam sejarah  bulutangkis di tanah air. Pria yang asli datang dari Kota Kembang  Bandung ini telah menorehkan prestasi yang gemilang. Ia berhasil masuk  ke jajaran tim Thomas Cup saat Indonesia berhasil memenangkan piala  tersebut di tahun 1998, kala itu ia masih berusia 17 tahun. Berikutnya,  ia bisa menjadi juara dunia tahun 2005. Medali emas Olimpiade pun sudah  ia bawa pulang, bahkan karena prestasinya ia diangkat menjadi warga  negara kehormatan Yunani.
Ia mencatatkan nama dengan meraih 6 kali gelar juara  Indonesia Open. Selain dikenal dengan prestasi yang lengkap itu, Taufik  dikenal sebagai atlet yang kerap kali mengencani artis-artis ibu kota.  Bahkan sebelum  ia menikah dengan istrinya, Ami Gumelar pada tahun 2007  silam, sempat santer terdengar ia menjalin hubungan serius dengan  Deswita Maharani yang akhirnya kandas.
 Dari pernikahannya dengan Ami Gumelar, kini ia telah  dikaruniai dua orang anak. Putri pertamanya ia beri nama, Natarina Alika  Hidayat sedangkan putranya ia namai, Nayotama Prawira Hidayat.
Dari pernikahannya dengan Ami Gumelar, kini ia telah  dikaruniai dua orang anak. Putri pertamanya ia beri nama, Natarina Alika  Hidayat sedangkan putranya ia namai, Nayotama Prawira Hidayat.Taufik  Hidayat dengan semua prestasi dan keglamoran hidupnya, telah menjadi  sosok yang disegani kawan maupun lawannya. Ia merupakan salah satu atlet  yang lengkap. Prancis terbuka yang belum pernah ia rasakan sebelumnya  pun berhasil ia raih di tahun 2010. Atlet yang memutuskan untuk menjadi  pemain profesional pada tahun 2009 lalu ini, tengah merintis karier lain  di luar karpet hijau.
Ia memiliki merk apparel sendiri yang ia beri nama Taufik  Hidayat Line yang disponsori oleh Yonex, dan menjadi atlet bulutangkis  pertama yang memiliki hal serupa setelah di bola basket ada Michael  Jordan yang terkenal dengan merk sepatu Nike Air Jordan. 2010 ia pun  melakukan peletakkan batu pertama untuk membangun Taufik Hidayat Arena.  Sebuah GOR dengan fasilitas mewah yang diperuntukkan mendidik  bibit-bibit bulutangkis di tanah air, dan terbuka bagi seluruh atlet  yang ada di dunia. 
Di tengah prestasinya yang selangit, sepertinya masih ada  salah satu kejuaraan yang masih “penasaran” untuk ia taklukan. All  England belum pernah ia menangkan. Ia sudah menginjakkan kaki di partai  puncak di usianya yang ke 17. Kala itu ia harus mengakui keunggulan  Peter Hoeg Gade dari Denmark. Tapi, hingga usianya kini yang ke 29,  Taufik belum juga berhasil menjuarai turnamen bulutangkis tertua itu.
“Yah, saya pasti ingin terus mencoba, selama saya bisa, tahun lalu saya gagal, ya pasti saya ingin coba tahun ini,” lanjutnya.
All England sendiri di tahun 2011 ini akan diselenggarakan  pada bulan Maret mendatang. Menantu Agum Gumelar ini, sepertinya akan  mengeluarkan semua kemampuannya untuk bisa menorehkan nama dan  mendaulatkan diri sebagai juara, selamat berjuang Taufik!
www.djarumbadminton.com
www.djarumbadminton.com

 
 
No comments:
Post a Comment