8/26/11

BWF World Ranking (8/25/2011)


Last updated: Thursday, August 25, 2011 7:48 AM
Men's singles
More
RankCountryPlayerMember IDPointsTournamentsConfederationCountry
1 MASLEE Chong Wei5015298997.300011AsiaMalaysia
2 CHNLIN Dan5090684066.100013AsiaChina
3 DENPeter Hoeg GADE692673862.550010EuropeDenmark
4 CHNCHEN Long7578771980.000014AsiaChina
5 INATaufik HIDAYAT1033767040.000015AsiaIndonesia
http://tournamentsoftware.com/ranking/ranking.aspx?rid=70

8/8/11

WBC 2011 : Taufik ke babak Kedua

Taufik yang pada kejuaraan dunia tahun lalu menjadi runner-up, pada hari ini berhasil melaju ke babak kedua Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Wembley Arena London. Pebulu tangkis tunggal putra yang ditempatkan diunggulan empat menang mudah atas pemain Peru Rodrigo Pacheco dua set langsung 21-10, 21-14.

1 Jam Lebih Dekat Bersama Taufik Hidayat


         
 Akhirnya 1 jam lebih dekat bersama Taufik Hidayat ditayangkan di TvOne. Diawali dengan pemutaran video "Final Olimpic Games 2004" dan "Perempat Final Indonesia Open 2011", selanjutnya program ini dibuka oleh Indy Rahmawati selaku MC. Indy pun duduk di kursi berwarna merah ditemani Taufik Hidayat dengan latar belakang gambar seorang Taufik Hidayat di sebuah layar lebar. Tema acara kali ini yaitu "USAHA DAN TEKAD SANG JUARA DUNIA".
     Prestasi Taufik termasuk gemilang, diantaranya 6 kali menang Indonesia Open, memiliki Backhand smash tercepat 260 km/jam dan smash 305 km/jam, pemain termuda waktu masuk pelatnas, dan lain sebagainya. Ditanya mengenai jam latihan, Taufikpun menjawab bahwa Ia latihan pada pagi hari jam 8 sampai jam 11 dan sore hari jam 3 sampai jam 6.
Dalam acara ini, dihadiri oleh banyak pecinta bulutangkis yang mengagumi sosok seorang Taufik Hidayat dan Taufik bersyukur dengan adanya pecinta bulutangkis yang terus memberi support kepada para atlet, menurutnya tanpa mereka atau tanpa penonton maka permainan mereka akan terasa hambar.
     Selanjutnya, ditayangkan "Cuplikan tentang Taufik Hidayat dari Lapangan" yang diakhiri oleh pesan dari seorang anak kecil yaitu "Terus maju pantang mundur". Selain cuplikan video, Indy menghampiri beberapa fans Taufik Hidayat. Diantaranya, seorang penggemar yang mengagumi Taufik sejak SMP, Triana. Dia mengumpulkan foto-foto Taufik di styrofoam, Taufik pun mengucapkan terima kasih karena dia sendiri tidak pernah membuat hal demikian. Selanjutnya, ditanya ke Triana foto mana yang sangat disegani, maka dia menjawab "foto bawa medali kemenangan yang membuatnya sangat bangga". Triana pun memberikan alasan mengapa ia mengagumi Taufik "karena jumping smash dan backhand nya Aa dan pasti akan rame sendiri kalau lagi nonton Aa". Selain Triana, diajak wawancara juga seorang bapak yang bertanya kepada Taufik, kenapa pada tahun 2009 keluar dari Pelatnas dan bapak itu juga memberi semangat semoga Taufik Hidayat tetap berprestasi dan jaya di kanca internasional. Taufik pun menjawab pertanyaan sang bapak, "simple, regenerasi pada yang muda, bukannya sombong tapi sampai sekarang masih saya, jadi mau beri kesempatan apalagi umur mereka kan 20-an." Berbicara regenerasi, MC menanyakan tentang anaknya Taufik, apakah ingin jadi Taufik Hidayat berikutnya dan Taufik menjawab bahwa yang terpenting anaknya harus olahraga.

     Di segmen yang kedua, diungkapkan bahwa ayah Taufiklah yang paling berperan karena ayahnyalah yang sedikit memaksanya untuk bermain bulutangkis. selanjutnya, ditayangkan "Liputan di Rumah Taufik Hidayat" yang terletak di Pengalengan, Jawa Barat. Dalam video tersebut, diperlihatkan napak tilas Taufik Hidayat kecil. Dimana, Taufik Hidayat harus menempuh jarak 80 km dari Pengalengan-Bandung, Bandung-Pengalengan. Taufik Hidayat dan ayahnya harus berjalan 100 m sampai ke tempat pemberhentian angkutan umum. Jadwalnya pun padat, setelah pulang sekolah jam 12 Taufik harus makan siang dan istirahat sebentar, jam 1 mereka pergi ke Bandung untuk latihan yang memakan waktu 2 jam perjalanan kemudian pada jam 3 Ia mulai latihan. Dengan kata lain, tidak ada istirahat cukup dan Taufikpun sering tidur di angkutan umum.
Taufik kecil berlatih di Jl. Moh. Toha, GOR Sangkuriang Geraha Sarana dan pelatihnya adalah mantan pemain Nasional, Lie Sumirat yang sampai sekarang masih aktif menjadi pelatih.



     Setelah video selesai ditayangkan, muncullah kedua orang tua dari Taufik Hidayat, Bpk. Aries Haris dan Ibu Enok Dartilah. Mengenang masa kecil, Taufik berkata bahwa sebenarnya dulu Dia lebih senang dengan sepakbola, namun bolanya selalu diambil dan dipecahkan dengan "golok" oleh papanya. Mendengar hal tersebut membuat para penonton tertawa. Selain itu, Taufik tidak memilih menjadi pemain bola karena kata papanya, olahraga bulutangkislah yang bisa berprestasi sampai dunia.
Melihat Taufik saat ini tentunya sangat membuat kedua orang tuanya bangga. Kata sang mama, Ibu Enok sejak Taufik menang pertama kali saja waktu kecil ia sudah sangat bangga. Selanjutnya, datang seorang fans Taufik yang membawa foto saat Taufik berusia 9 tahun. dan dijelaskan oleh ibunya bahwa foto tersebut adalah foto pada saat Taufik bertanding di kampung, pada waktu itu dia mengikuti kejuaraan bapak-bapak dan kalah sehingga Taufik menangis karena kasihan, sang pemilik GOR memberikan tropi kepada Taufik, katanya sebagai juara harapan.... hehehe
     Dalam acara ini pula, Papa dari Taufik memperlihatkan buku bersejarah dengan catatan awal "tahun 1990, Senin, 7 Mei : Mulai pengenalan lapangan di GOR PBSI, Lie Sumirat di Jl. Soekarno Hatta, mulai pelemasan pisik." yang berisi perjalanan Taufik dari awal namun catatan tersebut hanya sampai Taufik berhasil 67x juara. Melihat buku tersebut, Indy berkata "Agenda luar biasa", bagus untuk dijadikan buku.
     Setelah itu, ditayangkan cuplikan dari Tri yang ternyata adalah mantan guru les dari Taufik, katanya kalau les Taufik selain membawa alat tulis menulis juga membawa raket. Taufik selalu ingin berolahraga sebelum les. Taufik tidak nakal, waktu itu kesannya pemalu. Taufik les 3x atau 4x seminggu dan Taufik berkata bahwa Ia ikut les karena malas untuk belajar.....(ckckckck). Namun, Taufik tetap bangga dengan usaha kedua orang tuanya waktu kecil katanya, "Kalau bukan karena papa saya, saya tidak akan bisa seperti ini". Tapi, ternyat Taufik Hidayat  sempat kesal dengan papanya waktu kecil saat dalam perjalanan dari Pengalengan ke Bandung karena Ia pernah diturunkan dari mobil di tengah jalan sedangkan ia masih harus menempuh perjalanan 10 km, akhirnya Taufikpun harus memilih untuk berjalan ataupun lari untuk sampai Bandung, sedangkan papanya tetap menggunakan mobil..... (wow...)
"Oh ya, saya berpikir setelah saya berhasil, tidak ada walaupun sejelek-jelaknya orang tua, sejahat-jahatnya orang tua ke anaknya tapi itu untuk kebaikkan. Tidak ada orang tua yang akan mencelakakan anaknya atau menceburkan anaknya". dan Taufikpun membuktikan cintanya kepada orang tuanya dengan memberangkatkan mereka Haji. Kata mamanya juga, waktu melahirkan Taufik tidak pernah terpikirkan Ia akan jadi juara dunia.

     Di segmen yang ketiga, diawali dengan wawancara bersama Lie Sumirat.
  • Bagaimana Taufik saat kecil? 
    • Biasa-biasa saja seperti atlet -atlet yang lain, diarahkan cepat menangkap, motivasi sangat tinggi jadi juara, sampai kejuaraan-kejuaraan seperti walikota cup, bupati cup, dll memberikan prestasi yang baik.
  • Apa yang membedakannya dengan atlet lain?
    • Taufik itu pendiam tapi penurut, karakternya baik sehingga saya tau harus bagaimana terhadapnya. Sekarangpun Ia sangat berwibawa sekali.
  • Bagaimana dengan penampilan terakhirnya?
    • Cukup bagus, tapi tidak apa-apa karena selalu ada kesalahan, ada kekalahan, ada kemenangan. mudah-mudahan dari kesalahan dan kekalahan bisa belajar untuk kejuaraan selanjutnya. 

     Selanjutnya, Taufik memberikan pendapatnya tentang sosok Lie Sumirat. Menurut Taufik, Beliau bagus, beliau langsung turun ke lapangan dan backhand saya diadopsi dari Lie Sumirat. 
Taufik Hidayat ternyata sempat nge-kost karena jarak yang jauh dari rumahnya ke bandung untuk latihan. Waktu kost, orangtuanya sering datang 1x seminggu dan mengajak makan keluar. Suatu waktu Taufik membeli donat untuk orangtuanya tapi donat tersebut dihinggap semut. Taufik kemudian kembali menyisihkan uang jajan dan membeli donat kembali dan karena takut dihinggap semut, Taufik menggantung donat di tali lampu (lampu yang memakai tali untuk memasangnya) dan hasilnya donatnya tidak dihinggap semut ^_^
     Sementara berbincang-bincang mengenai Taufik waktu kost, datang ibu Lilis, mantan ibu kost Taufik. Ibu Lilis sampai menangis karena sangat merindukan Taufik. Kata Ibu Lilis, Taufik itu bandel, namun kata Taufik, dia hanya malas mengerjakan PR karena capek. Ibu Lilis memperlakukan Taufik layaknya anak sendiri sewaktu Taufik nge-kost. Taufik sangat suka "coto" sehingga Ibu Lilis membawakannya coto  yang langsung dimakan oleh Taufik saat itu juga. Kata Taufik, Ia suka makan coto, karena yang berkuah enak lebih cepat dicerna.
     Selanjutnya, ada telewicara dengan Olivier Boigy dari Prancis yang juga merupakan penggemar Taufik dimana karena kegemarannya sampai ia ikut berlatih bulutangkis. Ia berkata selamat karena backhand smash Taufik masih yang terkenal di dunia dan kata Olivier ia sangat menikmati setiap permainan Taufik, "Anda pemain yang unik", sahut Olivier.


     Memasuki segmen yang keempat atau segmen yang terakhir, ditayangkan foto-foto Taufik waktu kecil sampai sekarang. Selanjutnya, diundang Ami, sang istri dan Ata dan Nayo, anak-anak mereka. Amipun berkisah tentang pertemuan pertama mereka. Dimana, pada saat pulang sekolah dari luar negeri, Ami diajak papanya nonton olimpiade di Athena, Ami jadi komando pendukung Indonesia di sana. Setelah itu, Ia dikenalkan dengan Taufik Hidayat. Namun, kesan pertama biasa saja malah yang ada dipikiran Ami yaitu Taufik sombong sehingga pada saat itu Ami hanya sekedar mengagumi prestasinya. Dan dengan berjalannya waktu, Ami dan Taufik menjalin hubungan pertemanan, lama-lam Taufik mulai mendekati Ami dan langsung ditembak menjadi istrinya. Taufikpun langsung berhadapan dengan Bpk. Agum dan Ibu. Agum. "Berani mati?", tanya Indy. Taufik pun berkata berani, karena menurutnya niatnya baik dan selama tidak ada kesalahan kenapa takut. Ungkapnya, sewaktu berbicara dengan keluarga Ami, Taufik sampai panas-dingin dan jawaban dari keluarga Ami hanyalah "Silakan, tunjukin". Ditanya kepada Ami mengapa yakin dengan Taufik, Ami berkata karena Taufik tidak romantis dan apa adanya *tidak mungkin sekali Taufik akan bawa bunga*. 
     Sekarang jika Taufik Hidayat tidak ada acara Ia akan menghabiskan waktunya untuk keluarga. Buktinya, anaknya yang pertama, Ata sangat dekat dengannya, kalau minta perlindungan pasti pada Taufik. 
Ketika MC, Indy mengatakan bahwa Taufik kelihatannya tidak ekspresif, sang Istri, Ami membenarkan tapi sebenarnya Taufik suka ngobrol namun, orangnya datar. Sehingga jika akan dibuat surprise seperti HUT pasti akan berhasil. 
     Pada saat ini mimpi keluarga besar Taufik Hidayat adalah THArena atau Taufik Hidayat Arena. 
"Selama ini saya hidup dari bulutangkis, ketemu Ami juga dari bulutangkis, jadi apa yang bisa saya sungbangsihkan, dedikasi, cinta saya untuk bulutangkis. Ini bukan bisnis, tapi saya mengembalikan buat Indonesia.", ungkap Taufik dengan penuh kebahagiaan.

     Akhirnya, tak terasa sudah 1 jam acara berlangsung dan acarapun ditutup dengan sesi foto bersama Taufik Hidayat yang memakai baju merah-hitam dan Ami Gumelar yang mengenakan jas hitam kemeja putih. 

Taufik Hidayat Arena will Surprise the World



We received a report regarding the Taufik Hidayat Arena, which will be built by a Indonesia’s super starTaufik Hidayat(ARCZSTH), from our distributor in Swiss, Y GmbH. One of their staff visited the building site.

The Taufik Hidayat Arena will give a shock every badminton center all over the world. There are various kinds of courts and services. However, the Taufik Hidayat Arena will be a something special. 

I
In last July, I could have a chance to visit and see the construction site in Jakarta. I saw the outside in a 30 minutes and TH-Arena was surely constructed. Steel bearers still lay around and it was welded and hammered. The arena was still in construction. But I could see each characteristics of the building and Alfadiadi and Cecilia B. Salim, who are the managers of the arena, explained me extensively where what premises.


At the entrance, the Reception expects the visitor. At the right side of it, the trophy gallery of the world champion and Olympic champion, Taufik Hidayat. A cafeteria, press area, sports shop as well as the fitness center and players lounge with internet and TV. On the left side of the Reception, there is another reception for the foreign athletes and drawing room. Besides, there are 12 double rooms, shower, toilet, kitchen area, physio room and laundry area as well as the office of Taufik Hidayat Arena.


Directly coming from the athlete-area through stairway, the Badminton Hall is on the first floor. Four YONEX courts are on the half of foyer. These courts are for the foreign players. Other four courts are for the national players and for their families. However, one can use all eight courts for training-course, Alfadiadi explained. In case a tournament is planned, it will be integrated for 500 spectators.

Behind the arena, there is a Jogging-Track which has approximately 170 meters length. Inside the track, there are two Futsal-Courts. Futsal is small field, 5-5 football and popular in Indonesia. Since Taufik is a big football fan, he wants to have a chance to play futsal as a hobby.

But there are another main reason to build this arena. “I have reached much in my career in the badminton and I’m very grateful for it. With this arena, I want to show my gratitude to badminton and want to help the national sport of Indonesia to reach the status again such as I have reached."

The PBSI had a very successful 90’s. Several world and Olympic champion came from this country, however, there are less international successes for a few years. This should be changed again.

Players are divided into three groups and train each other. Children are mixed into the one group in any age. They train there so that later they are nominated for the national training center of PBSI in Cipayung. Then, amateur players can enjoy sports at the badminton court or futsal court after their work.

The third group is called Cecilia badminton player and they come under the management of Taufik and his coaching team to Jakarta for intensive training. “Every player wants to come here and become better. They train twice a day and are free for the regeneration in the evening. You can trip into the city or to the sightseeing on the Saturday afternoon as well as Sunday. If you need meaningful training, at least three weeks are needed. If less than it, the effect is not so big. Four weeks training is optimal." Alfadiadi explained all around the Arena and also, external catering service. “Of course, it is hard for European players to adjust Indonesia dishes from tomorrow. Some food taste, especially sharp seasonings can cause stomach problems. The external catering service adjusts to it and serves European foods for them. Therefore, players don’t have to worry about such a problem and all around service generally covers even laundry for players. There is an area where we can dry the shoes soaking with sweat.
Also, we considered about how to spend evening. The evening time should really be used for the regeneration. For this reason, TV and internet don’t exist in the rooms. Players should concentrate on the sport 100 percent here and train under the instruction of top trainer in small groups."

Taufik Hidayat Arena will be completed in the end of the year and it is planned that it will start from January 2012.
Please check the link of the official website of the Taufik
Hidayat Arena below.
http://www.taufikhidayatarena.com/




sumber : http://www.yonex.com/interests/news_b/user/search2.cgi?category1=Topix#303

Taufik Tak Khawatir Kegagalan di AS


JAKARTA, KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat merasa tidak khawatir dengan hasil buruk di dua turnamen yang dia ikuti di Amerika Serikat dan Kanada sebelum Kejuaraan Dunia di London. Taufik dengan rileks mengatakan, kegagalan itu justru menjadi bahan evaluasi untuk dirinya.
"Ya setiap pertandingan selalu ada yang menang dan kalah. Sekarang fokus saya di kejuaraan dunia dan kita lihat sejauh mana saya bisa melangkah. Saya selalu mencoba menikmati pertandingan," kata Taufik.
Pada turnamen di Amerika Serikat dan Kanada, Taufik dikalahkan pemain asal Jerman Marc Zwiebler di perempat final dan babak final.
Untuk kejuaraan dunia, Taufik merupakan runner-up tahun lalu yang di final dikalahkan pemain China Chen Jin. Pada kejuaraan dunia kali ini, Taufik diuunggulkan di tempat keempat dan berada di grup atas.
Lawan pertama Taufik di babak pertama adalah pemain Peru, Rodrigo Pacheco. Jika terus lolos di babak perempat final kemungkinan bertemu antara Chen Jin atau pemain Jepang Kenichi Tago.