JAKARTA, Kompas.com — Taufik Hidayat tetap menjadi  satu-satunya pemain tunggal putra Indonesia yang masuk dalam 10 besar  peringkat dunia versi BWF, pekan ini.
Taufik yang telah berusia 30  tahun ini berada di posisi dua, di bawah pemain Malaysia, Lee Chong  Wei. Sementara pemain China, Lin Dan, berada di peringkat tiga dengan  diikuti pemain Denmark, Peter Hoeg Gade.
Pemain Indonesia lainnya  yang berada di 20 besar ada dua nama, yaitu Simon Santoso yang berada di  peringkat 13, serta  Alamsyah Yunus yang berada di peringkat 18.  Sementara pemain harapan masa depan, Dionysius Hayom Rumbaka bertahan di  peringkat 21.
Bulan Februari ini merupakan bulan istirahat buat  BWF tanpa pelaksanaan turnamen Super Series. Karena itulah, China dan   Indonesia mengadakan turnamen SUperliga yang melibatkan pemain-pemain  peringkat dunia, termasuk Taufik di Djarum Superliga Badminton  serta  Lin Dan dan pemain China lainnya di Liga China.
Taufik sendiri  mengaku juga diundang ikut dalam Liga China, bersama ganda putra Markis  Kido/Hendra Setiawan. "Memang berbenturan, tetapi saya tentu lebih  mengutamakan Djarum SUperliga Badminton, karena ini jelas akan  berguna  meningkatkan  standar permainan para pemain lokal kita yang muda," kata  Taufik, Kamis (10/2/2011).
Menurut pengamat olah raga, Fritz E  Simanjuntak,  sosok Taufik Hidayat memang sangat dikenal dan "menjual"  di China. "Semua pemain bulu tangkis di China mungkin ingin merasakan  mengalahkan Taufik Hidayat. Jadi tidak mengherankan kalau dia diinginkan  bermain di sana," kata Fritz.
"Saya pernah berkunjung ke sebuah  sekolah di pelosok China. Di sana mereka menempel gambar Taufik Hidayat  di dinding lapangan bulu tangkis sekolah,"  kata Fritz. "Gambar itu  lengkap dengan  keterangan mengenai kelebihan dan kelemahan Taufik.  Mereka cuma bilang, kami ingin mengalahkan dia..."

 
 
No comments:
Post a Comment