NYARIS PINDAH KE SINGAPURA
Taufik Hidayat memang seorang atlet besar. Segala berita tentang kehidupannya selalu menarik dikupas. Termasuk kuatnya hubungan dengan pelatihnya, Mulyo Handoyo. Dia pula yang meneruskan tradisi emas olimpiade cabang bulutangkis bagi Indonesia di Athena.
Angin perubahan di kepengurusan PB PBSI turut mengubah perjalanan nasibTaufik. Ketika Chairul Tanjung naik menggantikan posisi Subagyo pada akhir Desember 2001, nasib Taufik menemui titik terang. Setelah resmi menjabat sebagai bos baru PB PBSI, Chairul langsung bergerak cepat. Pada awal 2002, Chairul mengontak Asosiasi Bulutangkis Singapura (BSA) untuk meminta Taufik kembali ke Indonesia. Melalui diplomasi kelas tinggi dengan dimediatori federasi Bulutangkis Internasional (IBF), Taufik kembali lagi ke Indonesia. "Pengurus baru PBSI meminta saya kembali. Saya pun akhirnya memutuskan kembali bermain untuk Indonesia. Saya bangga bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Taufik.
Cerita tentang Taufik belum berakhir. Setelah kembali dari Singapura, Taufik tidak memiliki pelatih beberapa saat. Hingga kemudian PBSI menunjuk Joko Supriyanto untuk melatih sementara. Namun, Taufik sering terlibat cekcok dengan Joko hingga akhirnya keduanya berpisah. Taufik kembali tidak memiliki pelatih.
Pada Februari 2004, kontrak Mulyo berakhir dengan Singapura. Dengan cepat, Chairul langsung menggaet Mulyo untuk kembali melatih Taufik. "Saya berlatih sendiri di Cipayung bersama pelatih lain ketika tidak punya pelatih. Kini saya senang bisa bersama pelatih lama saya Mulyo," cetusnya.
Bagaimana dengan Mulyo?, Mulyo mengaku senang dan tidak mengambil pusing dengan cerita-cerita yang beredar mengenai begitu dekat hubungannya dengan Taufik. Mulyo pun mengaku tidak ada resep khusus untuk meredam sifat Taufik yang sering dianggap melakukan hal-hal yang kontroversial. "wartawan yang selalu membesar-besarkan. Saya pribadi selalu menganggap Taufik sebagai manusia biasa yang bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Saya hanya mengarahkan dan berusaha mengerti apa yang menjadi masalah," ungkap Pria kelahiran Semarang.
No comments:
Post a Comment